Sunday, November 18, 2007

Survei Awal Pilkada JABAR

Dalam survei yang dilakukan LSI pada akhir september 2007, untuk sementara nama tokoh sunda (politisi dan selebriti) yang berdiam di Jakarta unggul terhadap politisi ataupun pejabat pemerintahan di Jabar. Dan nama Agum Gumelar kembali muncul sebagai kandidat yang paling berpeluang. Namun, dengan waktu pilkada yang masih cukup lama, hasil temuan survei ini bisa berubah sesuai dengan dinamika politik dan usaha para kandidat yang nantinya akan bersaing.

Grafik 1 : Popularitas Tokoh Jawa Barat

Dalam Pilkada, dimana rakyat (pemilih) secara langsung yang menentukan, popularitas merupakan aspek paling elementer. Dalam hal ini, tokoh dan selebriti etnis sunda yang berada di Jakarta ternyata jauh lebih populer dibandingkan dengan politisi atau pejabat pemerintahan di Jawa Barat.

Agum Gumelar, Dede Yusuf dan Nurul Arifin dikenal oleh lebih dari 65% warga Jawa Barat. Bahkan Agum Gumelar sudah dikenal sekitar 80% warga Jabar. Hal ini terbut mungkin normal saja, karena mereka memang pesohor yang sudah kondang, bahkan ditingkat nasional.

Sementara Danny Setiawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat baru dikenal oleh 50,5% warga Jabar. Terlebih lagi tokoh-tokoh atau pengurus partai politik yang berada di Jawa Barat.

Aspek popularitas tersebut kemudian ternyata cukup paralel dengan tingkat kemungkinan terpilih (electabilitas).

Grafik 2 : Kemungkinan Terpilih (electabilitas)

Keterangan : Pelaksanaan dan Metodelogi
1. Survei dilakukan pada 24 – 29 September 2007 dengan populasi seluruh penduduk Jawa Barat yang telah berumur 17 tahun atau sudah menikah.
2. Sampel dalam survei ini adalah sebesar 820, namun yang berhasil dianalisis 808 sample saja. Pemilihan sample dilakukan dengan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari 82 Desa/Kelurahan dari seluruh Kabupaten/kota yang terdistribusi secara proporsional.
3. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
4. Dengan jumlah sample sebanyak 808 maka toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
5. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Download Document :
Pilkada Jawa Barat - September 2007.pdf

No comments: