Wednesday, January 16, 2008

Harlah NU


Ulama Tak Usah Terjun ke Politik Praktis


Pontianak, Kompas - Ulama sebaiknya tetap menjadi penjaga moral dan tidak perlu terjun ke politik praktis.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi, Selasa (15/1), seusai Pembukaan Bulan Hari Lahir Ke-82 NU di Kalimantan Barat.

"Bukan berarti ulama buta politik. Ulama harus mengerti politik, tapi tidak usah terjun ke dalam politik praktis. (Ulama) tetap harus menjadi politik moral yang bisa menasihati para politisi," kata Hasyim.

Hasyim tidak mempersoalkan ulama yang menjadi Dewan Syuro partai politik karena pada posisi tersebut, ulama bisa memainkan perannya sebagai penjaga moral politik. Dengan posisi Dewan Syuro itu, ulama juga tidak harus ribut atau bertarung di lapangan.

Ajaran NU

Pada kesempatan tersebut, Hasyim juga mengajak warga NU untuk memantapkan kembali pemahaman ajaran NU. "Banyak orang NU yang menjadi NU karena keturunan atau ikut-ikutan, tapi ia tidak memahami apa ajarannya," katanya.

Menurut Hasyim, pemahaman mengenai NU masih sebatas performa dan bukan dalam keyakinan, serta berjuang untuk negara serta menyelamatkan keadaan. "Coba kalau memahami ajaran NU, pasti NU sekarang lebih baik," ujarnya.

Dengan situasi bangsa yang banyak dilanda bencana alam, Hasyim berharap warga NU lebih peduli dan bertindak nyata dalam menyelamatkan lingkungan.

Acara pembukaan Harlah Ke-82 NU yang diselenggarakan di Kantor Pengurus Wilayah NU Kalbar ini juga dihadiri Gubernur Kalbar Cornelis. Bagi Cornelis, ini merupakan undangan pertama untuk menghadiri acara dalam kapasitas sebagai gubernur sejak ia dilantik Senin lalu. (WHY)

No comments:

A r s i p