Sunday, January 6, 2008

Parpol


PPP Penyeimbang Demokrasi


Semarang, Kompas - Di tengah perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia, yang sangat diwarnai munculnya partai politik non-aliran, Partai Persatuan Pembangunan kembali mengukuhkan diri sebagai partai politik penyeimbang demokrasi. PPP ingin tetap menjadi parpol penyimbang atas berkembangnya parpol yang mengusung paham nasionalisme.

Wakil Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Tengah Masruhan Samsurie, didampingi Panitia Hari Lahir Ke-35 PPP Tavrikan, Kamis (3/1) di Semarang, mengemukakan, sejak Orde Baru sampai era reformasi bergulir, PPP masih setia sebagai parpol dengan ideologi islamisme. "Ketika reformasi bergulir, ditandai dengan munculnya parpol yang mengusung nasionalisme, bahkan terkesan sekularisme, maka PPP tetap pada jalurnya. Keberadaan PPP diharapkan bisa menjadi penyeimbang dalam peta demokrasi ke depan," kata Masruhan.

Ia menyatakan, PPP sebagai partai Islam terbesar mempunyai akar kuat sejarah panjang dalam kehidupan demokrasi bangsa ini. PPP masih memegang tanggung jawab besar itu untuk mengembangkan bangunan politik nasionalisme-islamisme. Saat ini ada kesan, umat dihadapkan pada ketidakadilan sejarah seolah-olah perjuangan PPP sejak 1973 sepertinya hilang dari arsip perjuangan bangsa.

Tema besar hari lahir PPP adalah "Membangun PPP sebagai Rumah Kita, yang Nyaman untuk Beribadah dan Tenteram untuk Bersiyasah (Berpolitik)". (WHO)

No comments:

A r s i p