Politik
Tuesday, September 4, 2007
Dekrit 5 Juli 1959
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
No comments:
Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A r s i p
►
2008
(408)
►
June
(6)
►
May
(19)
►
April
(114)
►
March
(97)
►
February
(104)
►
January
(68)
▼
2007
(670)
►
December
(46)
►
November
(30)
►
October
(80)
▼
September
(69)
Kontrak Sosial Telah Berlalu?
Denda bagi Calon yang Mundur
ANALISIS POLITIK
Jajak Pendapat "Kompas"
LSM dan Pemberantasan Korupsi di Daerah
Demokrasi
Belajar Faktor X
Sistem Parlementer Mungkin Lebih Cocok
PPP Februari 2008, PKB Tunggu Gus Dur
Penyederhanaan Partai Jadi Titik Perhatian
Surya dan Bachtiar Calon Presiden Internal PPP
PPP Akan Rebut Kembali Basis Massanya Jakarta, K...
Membangun "Rumah" Indonesia
Bedah Buku
Sistem Pertahanan
ANALISIS POLITIK
Megawati Calon Presiden 2009
Pentingnya Menjadi Oposisi
Rekrutmen Pimpinan ala Demokrasi
Korupsi dan Psikoanalisis
Negara dan Alienasi Politik
Darah Baru
Rakornas ppp
Partai Harus Punya Visi Wirausaha
Jajak Pendapat "Kompas"
Mendambakan "Bonum Publicum"
Titik Balik PDI-P?
Anatomi Hubungan RI-Malaysia
Megawati Tak Ingin Sekadar Jadi Presiden
PAN Tegaskan Bukan Partai Islam
Rakernas PDI-P
Formulasi Gabungan Parpol agar Diperjelas
Calon Perseorangan
Sosok dan Pemikiran
Peradilan
Dinamika Parpol
Kasus Munir di Mata Publik Belanda
Si Penggerutu
Rakernas PDI-P
Politik Haruslah Mungkin
Kubu Kalla "Tersengat" Pernyataan Akbar
Megawati Diminta Ketegasannya
Politisi dan Sinetron
Psikologi Ambivalen RI-Malaysia
Sadar akan Bangsa Besar
Sjahrir Diculik
Dekrit 5 Juli 1959
Sejarah Indonesia
Refleksi
Perempuan
Nasionalisme dan RI
Indonesia (Seharusnya) Bangsa yang Besar
Parpol untuk Kekuasaan
Syarat Dukungan Terentang Lebar
PPP Sedang Alami Masa Surut
Masyarakat Tak Percayai Birokrasi
PAN Tidak Punya Beban Sejarah
Limbung di Tengah Pusaran Korupsi
Limbung di Tengah Pusaran Korupsi
Pertaruhan Kredibilitas Lembaga Penelitian
Referendum Pilkada dan Presiden Perseorangan
MK dan Ranggalaweanisme
Kondisi Negara
Kembangkan Solidaritas Sosial
Semangat Nasionalisme yang Tak Pernah Luntur
Nasionalisme di Atas Papan Global
Indonesia dan Globalisasi
Nasionalisme di Tengah Gempuran Globalisasi
Bukan Pengibar Bendera
►
August
(113)
►
July
(81)
►
June
(125)
►
May
(126)
Kliping On Line
Islam Kita
I n t e r n a z i o n a l e
Ekonomi dan Keuangan
H u k u m
Pendidikan Sos Humaniora
Nusantara
Pancaran Sinar Q
Rumah Ilmu
A g a m a
Muhammadiyah
S o s o k
Multi Media
Pres RI 1 Soekarno
Pres RI Ke 2 Soeharto
Pres RI Ke 3 BJ.Habibi
Pres RI Ke 4 Abdurahman Wahid
Pres RI Ke 5 Megawati Soekarno
Pres RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono
KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah
KH Wahid Hasyim Pendiri NU
Polpot Cambodia
KH Agus Salim
Moh Natsir Ketua Masjumi
Osama Bin Ladin
Vladimir Putin
Adolf Hitler, Germania
Imam Khomaini
Ketua PKI DN Aidit
Khadafi Pres.Libia
Sadam Huswsein
Yasser Arafat
Lenin Komunis Sovyet
Mao Tse Tung , Komunis China
Bush
Gamal Abdul Nasser Mesir
No comments:
Post a Comment