Wednesday, September 12, 2007

PPP Februari 2008, PKB Tunggu Gus Dur


Jakarta, Kompas - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan, penjaringan calon presiden di PPP akan dimulai Februari 2008.

Saat ini, katanya, partai berlambang Kabah itu sedang berkonsentrasi pada konsolidasi partai. "Ini prioritas utama. Insya Allah, akhir tahun 2007 dapat diselesaikan. Kemudian, proses penjaringan capres dari PPP baru dimulai Februari 2008," ujarnya, Selasa (11/9) di Jakarta.

Ditanya soal kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah mencetuskan keinginan untuk mencalonkan dirinya, Suryadharma mengaku tidak dapat mencegah keinginan orang lain untuk menjadikan seseorang sebagai pemimpin bangsa ini.

Di Yogyakarta, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan belum memiliki daftar nama calon presiden dari PKB. Hingga kini, pihaknya masih menunggu kesiapan dan kesediaan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Sementara ini kami belum menanyakan kesediaan dan kesiapan Gus Dur," katanya.

Secara terpisah, Ketua Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengapresiasi langkah Megawati dan PDI-P. Namun, Partai Golkar merasa masih terlalu dini membicarakan soal calon presiden.

Titik perhatian Partai Golkar adalah bagaimana membuat pemerintahan yang kuat. Priyo pun mengaku, tidak ada hambatan antara Partai Golkar dan PDI-P. Pertemuan di Medan dan Palembang ibaratnya telah membuka "jalan tol komunikasi".

Sedangkan anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Aria Bima, berharap semua pihak melihat sikap Megawati sebagai wujud rasa keterpanggilan untuk menyelesaikan krisis bangsa yang kondisinya makin lama makin karut-marut.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, pencalonan Megawati pada Pemilu 2009 akan menjadi ujian yang lebih terjal ketimbang 1999 dan 2004. Ia mengibaratkan, dukungan kepada Mega "masih di lereng bukit, sementara jalan menuju puncak cukup jauh". Tanpa konsolidasi yang mantap, ada kekhawatiran kekalahan tahun 2004 terulang.

Qodari juga mengingatkan sikap Mega yang tidak memberi ucapan selamat kepada Yudhoyono dan absen hadir di acara pelantikan. Hal itu bisa ditafsirkan bahwa Mega tidak siap kalah. (OSA/DIK/WKM/SUT)

No comments:

A r s i p