Tuesday, September 11, 2007

PAN Tegaskan Bukan Partai Islam


Beijing, Kompas - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir menegaskan, partai yang dipimpinnya bukanlah partai Islam. Meski didirikan Amien Rais, yang pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, PAN adalah partai terbuka untuk semua warga negara Indonesia. Pengurus PAN pun terdiri dari semua golongan dan agama.

Penegasan Soetrisno itu disampaikan saat berdialog dengan Wakil Ketua Panitia Tetap Kongres Rakyat China (Vice Chairman of the Standing Committee of the National People’s Congress) Ismail Amat di Beijing, Kamis (6/9) petang.

Dalam kunjungan ke China, atas undangan Partai Komunis China (PKC), Soetrisno didampingi, antara lain, Zulkifli Hasan (sekjen) dan Asman Abnur (bendahara umum), serta Ketua PAN Lily Walandha dan Jenny Kalalo yang masing-masing beragama Katolik dan Kristen Protestan.

Walau demikian, lanjut Soetrisno, PAN sangat peduli pada persoalan umat Islam di Indonesia dan umat beragama lainnya. Bahkan, partainya kini mengarahkan program kerjanya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama mengatasi pengangguran.

"Reformasi politik di Indonesia sudah berhasil dan semua orang sudah merasakan manfaatnya kini. Tetapi, reformasi ekonomi belum berhasil sehingga kami perlu belajar dari keberhasilan China," katanya.

Menurut Soetrisno, China sudah menunjukkan keberhasilan dalam bidang reformasi ekonomi sehingga kini tumbuh menjadi "raksasa" baru di bidang perekonomian dunia.

"Bahkan, diperkirakan China akan menjadi kekuatan pertama dunia dalam bidang ekonomi. Karena itu, Indonesia pantas belajar dari China. Apalagi, jumlah penduduk China sangat besar, seperti di Indonesia," paparnya lagi.

Ismail Amat mengatakan, Pemerintah China dan PKC terbuka untuk saling berbagai pengalaman dengan negara atau partai lain. Apalagi, hubungan baik dengan Indonesia sudah terjalin sejak lama.

"China juga berkeinginan memberi manfaat dan mengayakan negara tetangganya," katanya.

Ismail, yang beragama Islam, juga menuturkan, PKC dan Pemerintah China pun menghormati agama. Oleh karena itu, PAN dan PKC bisa bekerja sama sebagai sahabat. Diharapkan, PAN mampu mendorong kemajuan dan kerukunan di Indonesia.

Kunjungi Xian

Atas undangan PKC, rombongan PAN hari Jumat lalu tiba di Xian, Provinsi Shaanxi, sekitar dua jam penerbangan dari Beijing.

Di Xian, selain mengunjungi situs kuno Tiongkok, delegasi PAN juga menemui komunitas Muslim. Jumlah umat Islam di Xian termasuk besar di China.

Wakil Direktur Jenderal Urusan Luar Negeri Pemerintah Provinsi Shaanxi Zhang Shaojun berharap delegasi PAN bisa memperoleh masukan dari kaum Muslim di Xian, kota kuno Tiongkok ini.

Soetrisno mengakui, penghormatan terhadap penganut agama di China, termasuk kepada umat Islam, sangat baik.

No comments:

A r s i p