Wednesday, August 29, 2007

Alatas: Isu TKI Jadi Bom Waktu


Indonesia-Malaysia Harus Segera Mengatasinya


Jakarta, Kompas - Mantan Menteri Luar Negeri RI Ali Alatas mengemukakan, perlakuan buruk terhadap para TKI di Malaysia berpotensi menjadi titik api yang bisa merusak hubungan Indonesia-Malaysia. Ini, kata Ali Alatas, adalah "sebuah bom yang bisa meledak kapan saja". Karena itu, kedua negara harus mengatasi masalah ini sesegera mungkin.

Pernyataan itu diungkapkan mantan Menlu Ali Alatas dalam seminar "50 Tahun Hubungan Indonesia-Malaysia" yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Institute of Strategic and International Studies (ISIS) Malaysia, Selasa (28/8) di Jakarta. Acara itu juga dihadiri Menlu Malaysia Syed Hamid Albar.

Pernyataan Ali Alatas tersebut muncul ketika rakyat Indonesia kembali tersentak dengan laporan terbaru mengenai kematian TKI Malaysia. Kali ini korbannya adalah TKI asal Demak bernama Kurniasih, yang diduga tewas karena dianiaya majikannya, pertengahan Agustus lalu. Sebelumnya, Juni, TKI bernama Ceriyati nekat meluncur dengan potongan kain dari lantai 15 sebuah apartemen di Kuala Lumpur karena tidak tahan dengan perlakuan kasar majikannya.

Data Kaukus Parlemen untuk HAM menyebutkan, selama semester I-2007 ada 14 kasus kekerasan fisik terhadap TKI dan 36 kasus kematian TKI di Malaysia.

Ali Alatas berpendapat, perlakuan buruk terhadap TKI muncul karena adanya stereotip negatif. TKI dicitrakan memiliki sikap mental tidak kompeten dalam bekerja, bodoh, tidak berpendidikan, tidak memiliki dokumen, dan menambah persoalan sosial di Malaysia. Gambaran semacam itu kemudian menjadi persepsi umum terhadap Indonesia dan rakyat Indonesia yang berkembang di banyak kalangan orang Malaysia.

Sebaliknya, orang Indonesia menganggap orang Malaysia arogan. Persepsi ini terbentuk karena orang Indonesia menganggap TKI, bahkan, warga Indonesia umumnya, sering dihina dan diperlakukan kasar di Malaysia.

"Seperti kebanyakan stereotip, gambaran mental semacam ini pada dasarnya salah dan keliru," ujar Ali Alatas. Karena itu, lanjut Ali Alatas, stereotip negatif semacam ini harus dibicarakan bersama-sama.

"Sepanjang stereotip seperti ini ada, ini akan membuat hubungan kedua negara tegang dan menghambat upaya kita untuk menyelesaikan semua masalah lainnya," kata Ali Alatas.

Selain masalah TKI, Ali Alatas juga menyoroti beberapa persoalan lain yang bisa mengancam hubungan kedua negara, yakni pembalakan liar, isu perbatasan (khususnya di laut), dan kabut asap.

Kekhawatiran

Kekhawatiran bahwa isu-isu tersebut dapat mengganggu hubungan Indonesia-Malaysia juga disadari Menlu Syed Hamid Albar. Lebih jauh, dia melihat isu TKI, perbatasan, dan pembalakan liar dapat memicu konfrontasi di antara kedua negara.

Kepada wartawan, seusai seminar, Hamid Albar mengatakan, hubungan kedua negara jangan sampai dirusak oleh kasus-kasus yang menimpa TKI. "Rakyat Malaysia sendiri marah karena ini (kekerasan terhadap TKI) bukan cara Malaysia memperlakukan orang-orang yang bekerja dan memberi sumbangan pada perekonomian Malaysia," katanya.

Hamid Albar mencoba meyakinkan bahwa secara umum sekitar 1,5 juta TKI diperlakukan dengan baik dan mendapat perlindungan di Malaysia. Banyak di antara mereka sukses dalam bekerja.

"Janganlah 10 kasus (kekerasan) ditonjolkan, sementara jumlah yang banyak (TKI yang sukses) diabaikan," ujarnya.

Ditanya soal lambatnya proses hukum terhadap para pelaku kekerasan terhadap TKI, Hamid Albar mengatakan, Pemerintah Malaysia tidak bisa ikut campur dalam proses pengadilan. "Pengadilan memiliki kaidah hukum. Mereka memerlukan bukti-bukti. Tapi, bukan berarti masalah itu dibiarkan saja dan tidak ada tindakan," katanya. (bsw)

1 comment:

Unknown said...

Saya Ibu Hannah Boss, A pemberi pinjaman uang, saya meminjamkan uang kepada individu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang menjadi periode utang lama dan ingin membayar. Kami memberikan segala jenis pinjaman Anda dapat pernah memikirkan, Kami adalah ke kedua pinjaman pribadi dan Pemerintah, dengan tingkat suku bunga kredit yang terjangkau sangat. Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (hannahbossloanfirm@gmail.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.

A r s i p