Ramdhan Muhaimin - detikcom
Jakarta - Pembentukan sayap PDIP Baitul Muslimin, ditanggapi beragam oleh ormas-ormas Islam. Kebanyakan mendukung dengan memberi catatan Baitul Muslimin tidak sekedar etalase politik PDIP.
Demikian respon dalam pertemuan PDIP dengan ormas-ormas Islam di kediaman Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Jl Amil, Kompleks Pejaten Elok, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2006) malam.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diwakili Ahmad Fanani mengatakan walau berseberangan dengan PDIP dalam isu RUU APP, kini HTI memiliki titik temu dengan PDIP. "Semoga sayap lembaga dakwah ini benar-benar membantu syi'ar Islam untuk menyebarkan syariat Islam," ujar Ahmad.
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan dengan nuansa Islami di tubuh PDIP diharapkan bisa melebur perbedaan antara kaum Islam abangan dan santri. Selama ini ada persepsi kalau Islam abangan berkumpul di partai nasionalis dan Islam santri di partai Islam.
"Semoga Baitul Muslimin bisa menghilangkan dikotomi itu dan menunjukan PDIP adalah partai nasionalis yang tidak anti agama," kata Din.
Ketua PDIP Bidang Agama dan Rohani Hamka Haq tidak menampik ada motivasi politik di balik Baitul Muslimin menjelang Pemilu 2009. "Dalam bahasa politik Al Quran-nya min haitsu la yahtasib (rezeki yang tidak bisa diduga)," ujarnya diplomatis.
Pertemuan di kediaman Din dihadiri Ketua PBNU Andi Djamaro, Ketua MUI Amidhan, Sekretaris Umum MUI Anwar Abbas, Ketua Presidium Al Irsayd Amin Rajab, Ketua Sarekat Islam Amirullah Ahmadi, Ketua Presidium KAHMI Asri Harahap, dan Ahmad Fanani yang mewakili Hizbut Tahrir Indonesia. Dari PDIP hadir Taufik Kiemas, dan Ketua DPP PDIP Hamka Haq. (fay/fay)
Jakarta - Pembentukan sayap PDIP Baitul Muslimin, ditanggapi beragam oleh ormas-ormas Islam. Kebanyakan mendukung dengan memberi catatan Baitul Muslimin tidak sekedar etalase politik PDIP.
Demikian respon dalam pertemuan PDIP dengan ormas-ormas Islam di kediaman Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Jl Amil, Kompleks Pejaten Elok, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2006) malam.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diwakili Ahmad Fanani mengatakan walau berseberangan dengan PDIP dalam isu RUU APP, kini HTI memiliki titik temu dengan PDIP. "Semoga sayap lembaga dakwah ini benar-benar membantu syi'ar Islam untuk menyebarkan syariat Islam," ujar Ahmad.
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan dengan nuansa Islami di tubuh PDIP diharapkan bisa melebur perbedaan antara kaum Islam abangan dan santri. Selama ini ada persepsi kalau Islam abangan berkumpul di partai nasionalis dan Islam santri di partai Islam.
"Semoga Baitul Muslimin bisa menghilangkan dikotomi itu dan menunjukan PDIP adalah partai nasionalis yang tidak anti agama," kata Din.
Ketua PDIP Bidang Agama dan Rohani Hamka Haq tidak menampik ada motivasi politik di balik Baitul Muslimin menjelang Pemilu 2009. "Dalam bahasa politik Al Quran-nya min haitsu la yahtasib (rezeki yang tidak bisa diduga)," ujarnya diplomatis.
Pertemuan di kediaman Din dihadiri Ketua PBNU Andi Djamaro, Ketua MUI Amidhan, Sekretaris Umum MUI Anwar Abbas, Ketua Presidium Al Irsayd Amin Rajab, Ketua Sarekat Islam Amirullah Ahmadi, Ketua Presidium KAHMI Asri Harahap, dan Ahmad Fanani yang mewakili Hizbut Tahrir Indonesia. Dari PDIP hadir Taufik Kiemas, dan Ketua DPP PDIP Hamka Haq. (fay/fay)
No comments:
Post a Comment