Monday, August 20, 2007

Pramono Anung: PDIP Tak Akan Berbasis Agama

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemuda Demokrat dan Banteng Muda Indonesia selama ini dikenal sebagai sayap politik PDIP. Namun, kedua organisasi itu rupanya dirasakan masih kurang memadai. Untuk memperluas pangsa pasar, PDIP akan meresmikan pembentukan Baitul Muslimin awal tahun depan. Apa dan bagaimana organisasi baru ini kelak, berikut ini perbincangan Tempo dengan Pramono Anung, Rabu.

Dengan membentuk Baitul Muslimin, akankah PDIP mengubah haluan?
Kami memang akan membentuk sayap partai di bidang keagamaan. Nama itu diberikan oleh Pak Din Syamsuddin (Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah). Tentu saja, itu tidak akan mengubah partai ini menjadi berbasis agama. Partai ini tetap akan menjadi partai nasionalis dan mengusung ideologi Pancasila 1 Juni.

Kapan Pak Din memberi nama itu?
Ketika acara buka puasa bersama di Kebagusan pada Ramadhan kemarin. Beliau memberikan dorongan karena sebenarnya, kata Pak Din, Bung Karno, Mbak Mega, Pak Taufik (Kiemas) juga warga Muhammadiyah.

Apa sebetulnya motif pembentukan Baitul?
Memang ini juga menjadi amanat kongres partai di Bali tahun 2004 lalu, yaitu untuk membuat organisasi yang berbasis keagamaan. Kegiatan partai kan tidak semata-mata yang bersifat politis, acara keagamaan juga menjadi perekat di dalam partai.

Pembentukkan Baitul tak akan mengganggu ideologi PDIP?
Itu adalah dua hal berbeda. Saya adalah orang yang nasionalis dalam konteks berbangsa, tapi dalam konteks beribadah muslim. Artinya, dalam bahasa popular antara hablumminannas (hubungan sesama manusia) dan hablumminallah (hubungan dengan tuhan) harus dibedakan dan tidak perlu didikotomikan. Boleh-boleh saja partai nasionalis punya organisasi keagamaan.

Atau PDIP mengikuti jejak PNI yang punya Jamiatul Muslimin?
Tidak juga. Karena yang ditekankan sekarang bukan untuk mendatangkan massa yang banyak, yang 'bergemuruh' tapi yang bisa membangun sistem kepartaian lebih baik. Kami tidak membuat Jamiatul Muslimin (Jamus = Banteng) karena mungkin masih banyak anak - beranaknya PNI yang masih mempunyai hubungan dengan PNI. Jadi kami tidak mau mengklaim itu menjadi miliki PDIP.

Apa bedanya Baitul dengan Pemuda Demokrat dan Banteng Muda Indonesia?
Segmentasinya berbeda. Banteng Muda Indonesia dan Pemuda Demokrat lebih kepada anak muda. Sedangkan Baiatul Muslimin bisa kepada siapa saja, anak muda maupun ibu-ibu pengajian majelis taklim, misalnya.

Bisa dijelaskan kiprah Baitul kelak?
Ya mengadakan pendidikan keagamaan, pelatihan keagamaan. Di internal PDIP sendiri kan ada Majelis Muslimin Indonesia, hanya belum terorganisir dengan baik. Sehingga kami berpikir tentunya akan berjalan baik jika ada organisasi sayap partai. Kegiatannya, misalnya dalam hal penanganan haji, kami buka komisariat di Saudi Arabia untuk membantu warga kami atau siapa saja yang ke sana untuk memberikan kemudahan, seperti informasi, pengobatan dan sebagainya. Rini Kustiani | Yophiandi

No comments:

A r s i p