Tuesday, April 22, 2008

Dominasi Partai Golkar dan PDI-P Berakhir

Senin, 21 April 2008 | 00:02 WIB

Jakarta, kompas - Kemenangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf dalam Pilkada Jawa Barat dan Syamsul Arifin-Gatot Pujonugroho dalam Pilkada Sumatera Utara tidak serta-merta membuat Partai Keadilan Sejahtera optimistis memenangi Pemilu 2009. Kemenangan tersebut, bagi Presiden PKS Tifatul Sembiring, hanya membuktikan bahwa dominasi dua partai besar (Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P) sudah berakhir.

Hal tersebut dikemukakan Tifatul, Minggu (20/4) di Jakarta. ”Saya tidak mengklaim bahwa dengan kemenangan calon yang didukung PKS (Partai Keadilan Sejahtera) di dua pilkada tersebut membuat kami yakin memenangi Pemilu 2009. Hanya saja, yang saya amati di Jabar dan Sumut, dominasi Golkar dan PDI-P berakhir,” ujarnya.

Ia tidak mengklaim PKS bakal menang dalam Pemilu 2009 mengingat duet dua pasangan tersebut tidak hanya didukung PKS. Di Jabar, Heryawan dan Dede juga didukung Partai Amanat Nasional. Sementara itu, dalam Pilkada Sumut, PKS berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bulan Bintang, dan parpol kecil lainnya.

Namun, pendapat tersebut dibantah Direktur Desk Pemilu dan Pilkada Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Lily Romli. Menurut Lily, kemenangan pasangan yang didukung PKS dan koalisi partai lainnya hanyalah kebetulan semata. Hipotesis berakhirnya dominasi partai besar butuh pembuktian di dalam pilkada-pilkada selanjutnya.

”Ini hanya masalah figur yang diusung diterima masyarakat,” ujarnya.

Meskipun demikian, Lily mengemukakan, hasil pilkada Jabar dan Sumut menjadi lampu kuning bagi parpol besar.

PDI-P optimistis

Kemarin, Ketua DPP PDI-P Bidang Hukum dan HAM Firman Jaya Daeli mengatakan, pada pemilihan presiden tahun 2004 perolehan suara PDI-P di Sumut hanya sekitar 14,9 persen. Pada pemilihan kepala daerah kali ini, perolehan suara pasangan yang didukung PDI-P, yaitu Tritamtomo-Benny Pasaribu, mencapai sekitar 23 persen.

”Kemungkinan perolehan suara itu akan terus naik,” tutur Firman Jaya Daeli. Bagi Firman Jaya Daeli, perolehan suara itu menjadi modal politik awal untuk memenangi pemilihan presiden 2009.

Untuk itu, yang perlu dilakukan sekarang adalah terus memperkuat dan merawat basis-basis suara PDI-P, terutama di tingkat akar rumput. Pendekatan ke tingkat bawah, mencermati dan merespons apa yang dibutuhkan petani, buruh, dan nelayan, adalah salah satu langkah yang bakal digunakan untuk perkuatan itu. (JOS/ANA)

No comments:

A r s i p