Wednesday, April 16, 2008

Ingin Bertahan Lima Tahun

Berlusconi Siap Membatasi Imigran Gelap

AP Photo/Luca Bruno / Kompas Images
Silvio Berlusconi, sebagaimana terlihat pada gambar tanggal 8 Maret 2008, meraih kemenangan besar dalam pemilu parlemen Italia, Senin (14/4). Kemenangan itu akan membuatnya segera kembali menjadi perdana menteri Italia.
Rabu, 16 April 2008 | 01:17 WIB

Roma, selasa - Silvio Berlusconi, yang dipastikan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Perdana Menteri Italia, bertekad bertahan selama lima tahun dan segera mengatasi masalah perekonomian negaranya. Dia bahkan siap menangani masalah sampah yang buruk di Naples dan beberapa kota lainnya di bagian selatan.

”Saya akan berada di Naples tiga hari dalam seminggu untuk menangani masalah sampah,” kata Berlusconi dalam komentar pertamanya setelah dipastikan terpilih sebagai PM Italia, Selasa (15/4).

Miliarder Italia itu juga berjanji menyelamatkan perusahaan penerbangan Alitalia, yang merupakan penerbangan nasional Italia. Tekad Berlusconi itu akan mengacaukan rencana penjualan Alitalia ke Air France-KLM.

”Saya akan berpegang teguh pada situasi yang ada, melakukan segala yang perlu sehingga perusahaan penerbangan nasional itu beroperasi dan tetap melayani para wisatawan dan membangkitkan ekonomi Italia,” ujarnya.

Hasil pemilu menunjukkan, Berlusconi mendapatkan 15,5 juta suara atau 47,3 persen. Sedangkan rivalnya, Walter Veltroni, mendapat 12,5 juta suara atau 38 persen pada pemilihan di Senat. Tokoh tengah, Pier Ferdinando Cassini, meraih hampir 1,9 juta suara atau 5,7 persen.

”Saya akan memerintah untuk lima tahun. Kita mempunyai bulan-bulan yang sulit di depan yang akan membutuhkan kekuatan sangat besar,” ujar politisi yang pertama kali terpilih sebagai PM pada tahun 1994 itu.

Berlusconi akan melakukan pemotongan pajak dan berusaha meyakinkan para generasi muda dengan menjanjikan peningkatan peluang kerja.

PM baru Italia itu mengindikasikan menarik Franco Frattini, mantan komisioner peradilan Uni Eropa sebagai menteri luar negerinya. Dia akan membawa lagi Giulio Tremonti sebagai menteri keuangan.

Berlusconi pernah mengabaikan sentimen antiperang yang meluas di Italia, dengan mengirim 3.000 tentara ke Irak. Namun kali ini Berlusconi menyatakan tak akan mengirim tentara baru ke Irak. Ke-3.000 tentara Italia tersebut telah ditarik pulang oleh PM Romano Prodi, yang mundur pada Januari lalu.

Meskipun memperoleh dukungan suara yang besar pada pemilu lalu, sejumlah pengamat meragukan kestabilan politik Italia, terutama terkait dengan dukungan kuat dari kelompok proproteksi pasar terhadap Berlusconi.

The Financial Times menulis, masih diragukan apakah Italia akan merasakan era stabilitas politik beberapa waktu ke depan.

Penyebabnya, kepentingan kelompok proproteksi yang diperjuangkan Northern League (Liga Utara) akan bertentangan dengan kebijakan Berlusconi yang propasar neoliberal. Pengaruh kelompok Liga Utara yang dipimpin tokoh karismatik, Umberto Bossi, cukup kuat terlihat dengan perolehan 8 persen pemilih.

Berbagai media Barat menganggap Liga Utara sebagai satu- satunya kekuatan paling berpengaruh pada pemerintahan baru Italia. Lebih khusus lagi media- media Eropa Barat menilai posisi Berlusconi yang dibantu oleh Liga Utara itu membahayakan Eropa secara keseluruhan karena pendirian Liga Utara yang skeptis dengan integrasi lebih jauh Uni Eropa.

”Dia kurang mempunyai kemauan politik untuk memodernisasikan bangsanya. Itu bukan hanya buruk untuk Italia, tetapi juga bagi Eropa,” tulis The Financial Times.

Di Senat yang beranggotakan 315 orang, Berlusconi diproyeksikan meraih 167 kursi, unggul atas Veltroni yang meraih 130 kursi. Di Majelis Rendah, blok konservatif Berlusconi memimpin dengan 46 persen, sedang Veltroni meraih 39 persen.

Imigran gelap

Dalam komentar lainnya yang kemungkinan untuk menyenangkan Liga Utara, Berlusconi berjanji melakukan langkah keras terhadap kejahatan yang dipersalahkan rakyat Italia terhadap imigran-imigran gelap.

”Satu hal yang harus dilakukan paling pertama adalah menutup perbatasan-perbatasan dan mendirikan lebih banyak tempat untuk mengidentifikasi warga-warga asing yang tidak mempunyai pekerjaan dan terpaksa masuk ke kehidupan kriminal,” ujarnya.

Kedua, dia menambahkan, diperlukan lebih banyak polisi lokal dan ”pasukan kebajikan” di tempat umum dan jalan-jalan untuk mengatasi ”pasukan penjahat”.

Liga Utara telah menegaskan agar pemerintah baru memerangi imigran gelap dan merombak undang-undang pajak. ”Sekarang kita perlu melakukan perubahan atau kami kehilangan kesabaran,” ujar Bossi kepada harian La Stampa. (AP/AFP/Reuters/OKI)

No comments:

A r s i p