Soetrisno Bachir: Rakyat Diabaikan
Senin, 7 April 2008 | 12:57 WIB
Bandung, Kompas - Bangsa Indonesia kini seperti kehilangan roh keutamaan sebagai bangsa karena tak ada lagi kejujuran, kepedulian, dan pembelaan terhadap sesama warga bangsa, terutama terhadap yang kecil. Ini diungkapkan pengamat politik Sukardi Rinakit dan musisi Franky Sahilatua di Bandung, Sabtu (5/4).
Dalam percakapannya dengan Kompas, kedua orang itu mengatakan, banyak orang, termasuk kalangan elite politik dan pemimpin negeri ini, menangis dan memberikan apresiasi ketika menyaksikan sebuah film atau sajian hiburan yang bisa dijangkau warga kelas menengah ke atas, tetapi tak peduli kepada rakyat kecil yang harus mengantre untuk bisa membeli sedikit bahan bakar minyak maupun kesulitan membeli bahan pangan.
Keduanya prihatin karena kini hampir tidak ada yang memedulikan penderitaan rakyat kecil meskipun sudah mulai muncul tragedi ibu yang melakukan bunuh diri bersama anak-anaknya atau orang bunuh diri karena tak kuat lagi menanggung derita kemiskinan.
Hilangnya roh keutamaan sebagai bangsa, yang peduli terhadap mereka yang tersisih, kecil, dan terabaikan itu, lanjut Sukardi, misalnya, terlihat pada kebijakan pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke gas. Dalam kebijakan itu, pemerintah tak mempersiapkan langkah untuk ”menyelamatkan” perajin kompor yang umumnya adalah usahawan kecil, yang akhirnya harus gulung tikar. Tampak sekali bahwa orientasi pemerintah adalah yang penting kebijakan itu dapat dilaksanakan di lapangan.
Selain itu, saat melihat rakyat kecil harus mengantre untuk membeli minyak tanah atau mencari bahan pangan, termasuk minyak goreng murah, pemerintah tak segera mencari penyelesaian yang membuat rakyat tersenyum.
Franky pun memprihatinkan belum mampunya kepemimpinan nasional menemukan kembali roh keutamaan bangsa ini. Kebanyakan pemimpin sibuk dengan dirinya sendiri, terutama untuk mempertahankan kekuasaan. Kondisi ini harus dikawal sehingga diharapkan ke depan rakyat bisa menemukan pemimpin yang mampu menumbuhkan dan mewujudkan harapan rakyat.
Di tempat terpisah, seusai bertemu dengan kepala desa se-Jawa Tengah yang tergabung dalam Gerakan Ekonomi Masyarakat Desa di Solo, kemarin, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir mengatakan, kebijakan yang dibuat pemerintah sering tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Tidak heran kalau rakyat merasa diabaikan pemerintah.
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan masalah pendidikan, kesehatan, dan pengangguran. (TRA/MAM)
Monday, April 7, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A r s i p
-
▼
2008
(408)
-
▼
April
(114)
- Keterangan Pers KPU Mengenai Rencana Anggaran Pemi...
- Menghapus Pilkada Langsung
- DAFTAR NAMA SEMENTARA PARTAI POLITIK
- Pilpres 2
- Pilpres Putaran 1
- Peserta Pemilu 2004
- Pemilu 2004
- Puisi Tidak utk DPR
- Satu Perempuan, Satu Generasi
- Survei Pengusaha
- Survei LSM
- Survei Parpol ( Punggawa Politik )
- Dominasi Partai Golkar dan PDI-P Berakhir
- Rakyat Menuntut Perubahan
- Negeri Para Mafioso
- QUICK COUNT PILKADA JABAR
- LSN: Keok di Dua Pilkada, Golkar Tetap Favorit 2009
- Keok di Dua Pilkada
- Mencari Pemimpin Republik
- Survei Akademisi
- Survei LSM
- Survei Pengusaha
- Survei Parpol
- Pemimpin yang Pantas
- Siapakah Rakyat Itu Sebenarnya?
- Pemimpin Bicara, Rakyat Tertidur
- Pilkada, Embrio Koalisi Permanen
- Pemilu 2009
- Kalah di Beberapa Pilkada, Golkar Optimistis
- POLITIKA
- Parpol Harus Berani Munculkan Tokoh Alternatif
- Menghapus Jejak Berdarah
- Kuasa Modal dan Reforma Agraria
- Retorika Negara Kesejahteraan
- Reformasi Politik
- BUDAYA TANDING
- Ketua BPK : Memangnya MA Lembaga Penitipan Uang?
- Gusti Ora Sare
- KAUM AKTIVIS KEBABLASAN
- PERUBAHAN SIGNIFIKANSI POLITIK ALIRAN
- Demi Demokrasi
- Golkar di Mata Publik
- Mengelola Turbulensi Politik Partai
- Artis Merambah Dunia Politik
- Regenerasi Kepemimpinan Bergairah
- Ayat-Ayat Perang
- Tragedi Demokrasi di Tubuh PKB
- Memuseumkan Pemilu
- Demokrasi Tak Terpimpin
- Ingin Bertahan Lima Tahun
- Anwar Goyang Posisi UMNO
- Demokrasi Politik dan Ekonomi Harus Sejalan
- Kebebasan Informasi
- Posisi DPR Kuat, Korupsi Marak
- TAJUK RENCANA
- HAM dan Kedewasaan Bangsa
- Pemasaran Partai Politik
- POLITIKA
- ANALISIS POLITIK
- Survei Pascapencoblosan
- GOSSIP JALANAN ( SLANK )
- KEBEBASAN PERS
- 27 Parpol Daftarkan Diri
- SBY: Sinergi di Kabinet Mengkhawatirkan
- Mencari Roh
- POLITIKA
- Hilangnya Roh Keutamaan
- Transparansi Sepenuh Hati?
- Gus Dur: Muhaimin Mundur, Otomatis Muktamar Luar B...
- Tak Ada Angin Bahas Posisi Muhaimin Sebagai Wakil ...
- Ali Masykur Akan Tanda Tangani Surat Atas Nama Ket...
- Konsolidasi Kubu Muhaimin Berlanjut
- Mengapa Gus Dur Tunda Tunjuk Pjs Ketua Umum PKB?
- Musyafa' Buka-bukan Soal Yenny - Sigid di Muspim P...
- Muspim Dukung Cak Imin Reshuffle Pengurus DPP PKB
- Lily Wahid: Gus Dur dan Yenny Dimainkan Orang Lain
- Dukung Imin, 100 Kiai Minta PBNU Turun Tangan
- Demi Ayat-ayat (Cinta) Konstitusi
- Calon Perseorangan
- Kisruh PKB (2)
- Kisruh PKB (1)
- Pengurus Golkar Jateng Lebih Gemuk
- Moeslim Abdurrahman: Apa Kekuatan Saya di PKB?
- Manusia Setengah Dewa (2)
- TAJUK RENCANA
- Perseorangan, Paling Cepat Juli
- Negeri yang Lapar
- Negara Gagal?
- Perselisihan Bush-Putin Kian Meruncing
- Manusia Setengah Dewa
- Muhaimin Iskandar:
- Dipecat Gus Dur Itu Rahmat
- Partai Kebangkitan Bangsa
- Menimbang Ramalan Jayabaya
- Reformasi Birokrasi Bukan Birokratisasi Reformasi
- Reformasi Birokrasi Bukan Birokratisasi Reformasi
- Perseorangan Bisa Ikut Setelah UU Sah
- Perseorangan Bisa Ikut Setelah UU Sah
- Hasyim: Parpol Islam Tak Laku Sampai Kapanpun
- Republik Ini Butuh Pemimpin, Bukan Majikan
-
▼
April
(114)
No comments:
Post a Comment