Thursday, April 17, 2008

Parpol Harus Berani Munculkan Tokoh Alternatif

Jakarta-RoL -- Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latif, menyatakan partai politik harus berani memunculkan tokoh alternatif, terutama dari kalangan muda, jika tetap ingin mendapat kepercayaan publik.

"Jangan mendaur ulang figur lama yang tak lagi punya magnet (daya tarik)," kata Yudi usai menjadi pembicara dalam seminar bertajuk "Islam, Nasionalisme, dan Konsolidasi Ideologis Partai Politik" di Jakarta, Kamis (17/4).

Dikatakannya, masyarakat kini rindu pada perubahan dan harapan itu ada pada figur baru, figur alternatif, sebab figur lama dianggap sebagai bagian dari masalah.

Karena itu, lanjut dia, tidak mengherankan jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memenangi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Barat dan Sumatera Utara, karena mereka mengajukan tokoh alternatif.

"Ini kritik mendasar bagi semua kekuatan parpol yang seringkali memakai asumsi lama untuk setting yang telah berubah," katanya.

Asumsi lama itu antara lain bahwa figur militer lebih efektif mengurus pemerintahan dibanding sipil, calon incumbent telah terbukti dan teruji, dan lain-lain.

"Figur baru bukan hanya milik PKS. Jadi, partai besar juga harus berani menampilkan figur baru," katanya.

Pada sisi lain, lanjut Yudi, PKS telah membuktikan diri sebagai partai yang relatif baik menjalankan fungsi kepartaian dalam menghadapi Pilkada.

Sementara partai-partai yang lain terkesan hanya "buka warung" di mana ketika transaksi dengan calon yang didukung selesai, mereka tak mau lagi bekerja dan membiarkan calon berusaha sendiri.

"Beda dengan pemilu legislatif. Mereka bisa meraih suara besar karena elitnya mau ikut memobilisasi karena punya kepentingan. Tapi, dalam pilkada tak banyak elit partai yang mendapat keuntungan," katanya. antara/is

No comments:

A r s i p