Sunday, April 6, 2008

Dukung Imin, 100 Kiai Minta PBNU Turun Tangan

Rafiqa Qurrata A - detikcom

Jakarta - Bertempat di Hotel Millenium, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, digelar dua acara oleh PKB yang pro Cak Imin. Satu acara adalah musyawarah pimpinan (muspim) Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro PKB, sedang acara lainnya adalah Silaturahmi Nasional Ulama/Kiai PKB.

Acara kedua diikuti oleh 100 kiai/ulama PKB. Hasil dari pertemuan yang digelar pada Jumat dan Sabtu (6/4/2008) ini ada 9 poin. Hasil pertemuan ini dibacakan oleh KH Mas Said bin Ali dari Surabaya. Inti dari 9 poin itu adalah:

Pertama, ulama prihatin atas aksi pembusukan, perusakan dan kehancuran yang membahayakan para kiai, umat dan warga PKB. Karena itu kami memandang perlu ada upaya bersama untuk menyelamatkan PKB.

Kedua, kemelut dalam tubuh DPP PKB terjadi karena keputusan dan kebijakan DPP PKB yang sering bertentangan dengan AD/ART PKB, tidak memperhatikan aspirasi pengurus, kader, dan warga PKB di bawah serta adanya sentralisasi kepemimpinan pada salah satu tokoh.

Ketiga, PKB dalam pekembangannya menjadi tertutup dan menjadi alat politik dari figur tertentu sehingga PKB menjadi kian jauh dari para kiai, NU dan umat. Karena itu PKB harus dikembalikan sebagai alat perjuangan NU dan para kiai.

Keempat, PKB adalah parpol yang berdiri difasilitasi oleh PBNU dan para kiai. Karena itu seharusnya penyelesaian masalah besar di PKB juga difasilitasi ole PBNU dan para kiai.

Kelima, hasil muktamar II PKB di Semarang merupakan bentuk kesepakatan tertinggi seluruh warga PKB dan merupakan bentuk perjanjian yang mengikat. Oleh karena itu tidak dapat dibatalkan kecuali oleh forum yang sama tingkatannya.

Keenam, meminta pada Sdr Muhaimin Iskandar untuk tidak mundur dan tetap menjalankan mandat/amanat Muktamar II PKB di Semarang sebagai ketua umum Dewan Tanfidz DPP PKB sampai masa berakhir jabatan pada 2010.

Ketujuh, meminta pada Sdr Muhaimin Iskandar untuk menyelamatkan dan membersihkan PKB dari praktek-praktek politik yang penuh intimidasi, pemerasan, pelanggaran aturan main (AD/ART) dan etika politik (al akhlak al kharimah) dengan mengunakan cara-cara yang dicontohkan para kiai dan ulama saleh terdahulu.

Kedelapan, meminta Sdr Muhaimin untuk terus berkomunikasi dan berkonsultasi dengan PBNU dan para kiai sehingga PKB bisa membawa kemaslahatan bagi umat dan bangsa.

Kesembilan, meminta kader, pengurus dan warga PKB di semua tingkatan untuk tetap tenang dan menjalankan tugas seperti biasa dengan terus meningkatkan silaturahmi dengan para kiai dan pengurus NU di tingkatan masing-masing.

Statemen ini dilengkapi nama 9 kiai yaitu KH Abdul Ghafur (Jakarta), KH Tadzkir (Jateng), KH Abdul Hafidz (DIY), KH Ma'mun (Jabar), KH Syakir Kirhubaib (Sulawesi), KH Abu Syamsuddin Ishaq (Aceh), KH TGH Lalu M Sholih (NTB), KH Abdul Azis Mansyur (Jatim), K Hasan Basri.

Para kiai peserta kegiatan ini mayoritas mengenakan sorban atau peci dan bersarung.

No comments:

A r s i p