Wednesday, June 20, 2007

Daerah Pemilihan Mulai Diperdebatkan

Pemilu 2009 sudah hampir di depan mata namun hingga saat ini belum ada kesepakatan antar partai politik mengenai mekanisme sistem kuota di parlemen berdasarkan daerah pemilihan. Tetapi mereka sepakat meminimalisasi terjadinya kehilangan suara. Beberapa partai politik sudah hangat berdebat soal daerah pemilihan yang juga berdampak pada alokasi kursi dan jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Hal tersebut terungkap dalam peluncuran buku sekaligus diskusi pemilu bertema “Akal-Akalan Daerah Pemilu” di Jakarta, Selasa 3 April lalu. Buku yang ditulis oleh Pipit R. Kartawidjaja dan wartawan Kompas Sidik Pramono tersebut diluncurkan berbarengan dengan diskusi yang dihadiri oleh Rully Chairul Azwar (Partai Golkar), Yasonna Laoly (PDI-P), Sayuti Asyathri (PAN), Bambang Budiono (PBR), dan Moh Razikun (PKS).

Yasonna Laoly mengatakan bahwa pada Pemilu 2004 ada partai yang diuntungkan dan dirugikan. Misalnya, PDI-P di Sumatera Utara kehilangan satu kursi. Namun dirinya juga mendukung perlunya diperluas daerah pemilihan agar legislator bisa lebih dekat dengan konstituennya. Diperluasnya daerah pemilihan juga bisa mengurangi biaya kampanye.

Sementara itu, Rully Chairul Azwar mengusulkan agar daerah pemilihan diperbanyak sehingga tiap daerah pemilihan menjadi lebih sempit. Partai Golkar dalam hal ini mengusulkan satu daerah pemilihan terdiri dari satu kursi.

Sebaliknya, partai-partai kecil seperti Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghendaki daerah pemilihan yang ada dipertahankan dan memperbaiki sistem yang kini sudah berjalan.

Sedangkan PAN dalam hal tidak menuntut apapun, dan menurut saja berapa pun daerah pemilihan yang akan diatur dalam undang-undang. Menurutnya, yang terpenting, anggota parlemen mampu menjalankan amanah dari konstituennya.

Perlu diketahui bahwa pada Pemilu 2004, daerah pemilihan berjumlah 69. Bila di Pemilu 2004 satu daerah pemilihan terdiri dari 3-12 kursi, maka bisa dikurangi menjadi 3-7 kursi saja. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh PDI-P mengenai diperbanyaknya daerah pemilihan adalah agar para politisi ini bisa lebih dekat dengan konstituennya.

Sumber:

Harian Kompas

http://www.metrotvnews.com/

No comments:

A r s i p