Sunday, October 7, 2007

Aset Negara
StAR dan Bank Dunia Tidak Bidik Seseorang

New York, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, program inisiatif pengembalian kekayaan curian atau Stolen Asset Recovery (StAR) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bank Dunia sebenarnya tak membidik orang tertentu.

"Bank Dunia mengatakan kepada saya, tidak pernah dan memang tak bermaksud membidik sasaran pihak tertentu, orang tertentu. Konsep itu akan dilakukan dengan negara mana pun yang memang menginginkan kerja sama dengan Bank Dunia dalam kerangka StAR," kata Presiden Yudhoyono, Kamis (27/9) waktu setempat, sebelum bertolak ke Jakarta.

Yudhoyono menuturkan itu saat menjelaskan hasil pertemuannya dengan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick di New York, yang sebelumnya diberitakan di Tanah Air, diperkirakan banyak membahas kekayaan negara yang diduga diambil mantan Presiden Soeharto.

Presiden Yudhoyono menambahkan, pertemuan dengan Zoellick, Senin lalu, antara lain membahas keinginan Indonesia untuk bekerja sama dengan PBB dan Bank Dunia melalui StAR, dalam upaya mengembalikan kekayaan negara yang dicuri.

"Sebelum bertemu Zoellick, saya juga melakukan konfirmasi, sebab disebut-sebut ada daftar tentang harta kekayaan mantan Presiden Soeharto," katanya. Ternyata, ia tidak menemukan informasi tentang dugaan pencurian aset negara oleh Soeharto itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengungkapkan, Desember 2007 Bank Dunia dan Kantor PBB untuk Masalah Obat-obat Terlarang dan Kriminal (UNODC) akan berkunjung ke Indonesia untuk mengembangkan lebih lanjut tentang bantuan teknis di bawah inisiatif StAR. (Antara/osd)

No comments:

A r s i p