Tuesday, October 9, 2007

UMNO Identik PKB, Gabungkan Aspirasi Islam dan Nasionalis


Oleh SUTTA DARMASAPUTRA

Kuala Lumpur, Kompas - Selama ini ada anggapan United Malays National Organization atau UMNO, partai terbesar di Malaysia, diidentikkan dengan Partai Golkar di Indonesia. Tetapi, anggapan ini dipatahkan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR Effendy Choirie melalui disertasinya berjudul "Islam dan Nasionalisme: Kajian Perbandingan Perjuangan Politik UMNO (Malaysia) dan PKB (Indonesia)".

Choirie, dalam disertasi, menunjukkan kedekatan UMNO dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ideologi kedua partai itu menggabungkan aspirasi Islam dan nasionalisme. Sedangkan Golkar bersifat sekuler.

Choirie memaparkan itu pada ujian doktor bidang Sosiologi Politik, Viva-voce di Bilik Masyuarat Dekan, Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Senin (8/10). Tim penguji terdiri dari Prof Datu Dr Azizan Abu Samah, Prof Madya Dr Jas Laile Suzana Jaafar, Prof Dr Hamzah Abdul Rahman, dan Dr Joseph Milton Fernando dari Universiti Malaya, serta Prof Datuk Dr Shamsul Amri Baharuddin dari Universitas Kebangsaan.

Kesamaan ideologi kedua partai itu, kata Choirie, tercermin dalam empat hal, yaitu nama dan lambang, asas dan falsafah perjuangan partai, pelembagaan, dan tindakan politik. "Komitmen ganda UMNO dan PKB dinyatakan dalam platform politik tentang hubungan agama dan negara. UMNO dan PKB tidak pernah menginginkan negara Islam," katanya. PKB tetap menginginkan negara nasional yang rakyatnya melaksanakan ajaran agamanya.

Bagi PKB, papar Choirie, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil mu’ahadah wathaniyah atau permufakatan politik (ittifaq al-siyasah) yang sah dan mengikat ahl al-’ahd, karena itu dipertahankan sepanjang zaman.

UMNO, meskipun terus memperjuangkan Islam, tak satu Perdana Menteri (PM) Malaysia pun yang pernah menginginkan negara itu menjadi negara Islam.

Sikap ini tampak dari pernyataan PM Malaysia yang juga Presiden UMNO Mahathir Mohammad pada tahun 1983 dan 1984 yang menyatakan, "Hukum Islam hanya boleh diterapkan jika seluruh rakyat menyetujuinya."

Membandingkan partai

Azizam menilai materi yang dibahas Choirie sebagai disertasi yang menarik karena membandingkan partai dari sisi konsep negara bangsa dan Islam. "Ini sebagai sebuah disertasi yang orisinal," ucapnya.

Shamsul bahkan secara terbuka meminta Choirie untuk segera membukukan disertasinya tersebut. Studi komparasi Indonesia dan Malaysia masih langka karena masing-masing negara terjebak pada negara bangsa. Negara di Asia juga banyak berkiblat ke Amerika Serikat, Perancis, Belanda, atau Inggris.

Dengan dibukukan, katanya, diharapkan teori yang dikemukan Choirie dapat diperdebatkan lebih luas lagi.

No comments:

A r s i p