Monday, October 15, 2007

Kepemimpinan


Besar, Potensi Munculnya Pemimpin Muda

Jakarta, Kompas - Di tengah-tengah menurunnya popularitas pemimpin nasional yang saat ini ada, potensi bagi munculnya pemimpin baru justru makin terbuka lebar. Dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia disebutkan, dari 1.300 responden sebanyak 35 persen belum tahu hendak memilih siapa jika pemilihan presiden digelar saat ini.

Nama-nama lama, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, yang memperoleh persentase tertinggi dari survei itu, masing-masing hanya memperoleh 28 persen dan 19 persen. Selain itu, dalam survei itu juga disebutkan meskipun SBY masih unggul, sentimen elektoral terhadapnya dalam setahun terakhir ini cenderung menurun dari 68 persen pada Oktober 2006 menjadi 66 persen pada Oktober 2007.

Hal itu menunjukkan SBY tidak terlalu kuat, tetapi saat ini publik belum melihat alternatif lebih baik darinya. Beberapa nama lain, seperti Wiranto, Jusuf Kalla, Sultan HB X, dan Sutiyoso, sementara ini dari hasil survei tersebut belum dapat menjadi alternatif.

Ketika dihubungi, Minggu (14/10), Direktur Eksekutif The Indonesian Institute Anies Baswedan mengemukakan, hasil itu dapat menunjukkan potensi bagi munculnya pemimpin baru, khususnya mereka yang muda, terbuka lebar. "Ada 35 persen responden yang belum menentukan pilihan," tuturnya.

Dihubungi terpisah, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, untuk mengoptimalkan munculnya pemimpin muda sebaiknya para pemimpin lama mengundurkan diri. "Mereka tidak perlu maju lagi," kata Indria.

Pemimpin lama, seperti Gus Dur, Megawati, Amien Rais, maju lagi tentu potensi-potensi muda di kalangan PKB, PDI-P, dan PAN segan menampakkan diri. Padahal, tutur Indria, banyak pemimpin muda yang potensial. "Yang tua harus tahu diri," kata Indria lagi. (JOS)

No comments:

A r s i p