Monday, October 29, 2007

Kaum Muda Saatnya Memimpin


Presiden: Hidupkan Selalu Semangat Sumpah Pemuda

Jakarta, Kompas - Memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-79 di halaman Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Minggu (28/10), para pemuda dan tokoh muda Indonesia berikrar bangkit membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana diserukan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bagi para pemuda, inilah saatnya dengan visi pembaruan, mereka berhimpun menghapus berbagai bentuk penjajahan dan bangkit menegakkan negara kesejahteraan. Itu diungkapkan dalam pertemuan kaum muda merayakan Hari Sumpah Pemuda yang mengambil tema "Saatnya Kaum Muda Memimpin".

Dalam kesempatan ini kaum muda itu juga berseru menolak slogan yang menyebutkan bahwa sejarah bukan berakhir. Sebaliknya, mereka menyebutkan bahwa saat ini adalah awal membangun sejarah baru.

Seruan Presiden

Pada pagi harinya, dalam pidato pencanangan Gerakan Nasional Remaja Sehat 2007 di Stadion Indoor Tenis Senayan, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak pemuda dan remaja serta seluruh komponen bangsa untuk terus menghidupkan kembali semangat Sumpah Pemuda, 79 tahun yang lampau, agar pemuda dan bangsa Indonesia dapat unggul dan menang dalam era persaingan globalisasi menuju masa depan yang sejahtera lahir dan batin.

Acara yang dihadiri Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Wibowo itu diselenggarakan terkait dengan peringatan Sumpah Pemuda 2007.

Keprihatinan

Latar dari ikrar di Gedung Arsip Nasional itu adalah keprihatinan kaum muda terhadap kondisi Indonesia yang belum kunjung pulih dari krisis. Cita-cita mulia bernegara dimanipulasi, mulai dari pengerukan kekayaan alam hingga pengabaian terhadap harkat dan martabat sesama manusia. Akibatnya, penganggur merajalela, muncul komunalisme, kebencian antarkelompoketnis dan agama dikobarkan, orang saling berebut kekuasaan dan menjadikannya sumber menguras harta negara, dan korupsi yang terus merajalela.

Keprihatinan itulah yang kemudian menggerakkan para pemuda untuk bangkit. Mereka ingin membangun Indonesia yang lebih beradab, disegani, dan sejahtera.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 600 orang muda serta korban ketidakadilan seperti penggusuran, pengangguran, dan kejahatan politik itu hadir tokoh muda, antara lain, Anies Baswedan, Usman Hamid, Patra M Zen, Agung Putri, Hilmar Farid, Benny Susetyo, Yudi Latif, Fadjroel Rachman, Faisal Basri, serta budayawan Mudji Sutrisno, Franky Sahilatua, dan Rieke Dyah Pitaloka.

Pada awal pertemuan, selain dikumandangkan Sumpah Pemuda versi lama, dikumandangkan juga versi tahun 1998, yaitu berbangsa satu bangsa yang bebas dari penjajahan, bertanah air satu tanah air tanah tanpa penindasan, berbahasa satu bahasa yang gandrung akan keadilan. Selain ditampilkan beberapa lagu dari beberapa pemusik pinggiran, acara itu juga diselingi orasi dari korban ketidakadilan.

Salah satu korban yang maju adalah Suparmi, korban penggusuran di kawasan Tanjung Duren. Ia mengatakan, kaum muda harus membuktikan dahulu integritas mereka sebelum menjadi pemimpin, sebab pada pundak merekalah diharapkan perubahan yang lebih baik terjadi di Indonesia.

Salah satu kader muda Indonesia, Usman Hamid, di sela-sela acara itu mengemukakan, gagasan yang mengawali dan mendorong munculnya arus gerakan pemuda Indonesia kali ini adalah menawarkan gagasan tentang Indonesia baru. "Seperti apa itu? Upayanya tersebar dalam berbagai bidang, politik, ekonomi dan reformasi di bidang hukum yaitu merestorasi Indonesia agar pro kepada rakyat," tuturnya.

Tentu saja dengan gagasan seperti itu, para pemuda mulai membangun basis sosial serta basis politik yang cukup agar tidak tercerabut dari energi perjuangan mereka, yaitu rakyat. Namun, ia menegaskan, basis itu tidak boleh dibangun hanya pada tataran formal, tetapi sungguh mengakar agar mampu memperbaiki.

"Itu dapat dilakukan setiap pemuda dalam bidang mereka masing-masing, baik dalam bidang bisnis, politik, dan aneka bidang lainnya," tuturnya. Menurut Usman, setelah ikrar itu diserukan, para pemuda diharapkan terus mengonsolidasi diri.

Ikrar kaum muda Indonesia itu sendiri berawal dari gagasan tentang apa yang dapat dilakukan dan disumbangkan pemuda Indonesia mulai saat ini. Gagasan itu secara intensif diwacanakan sejak Mei lalu dalam pertemuan yang antara lain dihadiri tokoh-tokoh muda seperti Hilmar Farid, Usman Hamid, dan Ray Rangkuti.

Peluncuran album SBY

Malam hari, dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda dan acara Malam Kekayaan Intelektual di Hall Jakarta International Expo Bandar Kemayoran, Jakarta, Presiden dan Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri acara peluncuran secara resmi album lagu Rinduku Padamu karya Presiden Yudhoyono. (JOS/HAR)

No comments:

A r s i p