Friday, February 1, 2008

Kekhawatiran Arus Balik Otoritarianisme Terlalu Berlebihan


Jumat, 1 Februari 2008 | 16:08 WIB

JAKARTA, JUMAT - Peneliti senior dari CSIS, J Kristiadi membenarkan saat ini memang masih terdapat trauma di sebagian besar kalangan masyarakat sipil, terutama terkait peran dan sepak terjang militer di masa lalu. Kekhawatiran yang muncul akan terus ada dan hal itu perlu menjadi semacam peringatan agar kejadian serupa tidak terulang.

Pernyataan itu disampaikan Kristiadi, Jumat (1/2), saat ditanya soal kemungkinan arus balik otoritarianisme di Indonesia, yang dikhawatirkan terjadi lagi dan kembali dilakukan oleh kalangan militer, dalam hal ini TNI. ”Akan tetapi, ketakutan seperti itu sekarang sudah tidak terlalu substansial lagi dan malah agak berlebihan. Arah jarum jam reformasi sekarang sudah sangat sulit untuk dibalikkan kembali, bahkan oleh TNI mengingat aturan UU soal itu sudah ada.

Kristiadi menilai TNI tidak akan mengulangi kesalahannya di masa lalu. Apa yang sekarang dikhawatirkan adalah justru masyarakat sipil sendiri yang melakukan kesalahan fatal sehingga memungkinkan kembalinya kekuatan militer ke dalam kehidupan politik praktis.

Menurut Kristiadi, di masa Orde Baru, militer dalam hal ini ABRI, memang bisa sangat berkuasa secara politik. Akan tetapi tambahnya, perlu juga diingat karena di masa itu ABRI memang dibentuk seperti itu oleh mantan penguasa Orde Baru Soeharto.

No comments:

A r s i p