Saturday, March 15, 2008

Demokrasi dan Islam Bisa Seiring Sejalan



Oleh MUSTHAFA ABD RAHMAN dan RIKARD BAGUN

Dakar, Kompas - Pengalaman Indonesia secara jelas dan nyata memperlihatkan betapa Islam dan demokrasi tidak hanya cocok dan kompatibel, tetapi juga dapat tumbuh dan berkembang subur bersama. Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (14/3), dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam di Dakar, Senegal.

Dengan menyinggung pergulatan Indonesia selama 10 tahun terakhir, Kepala Negara di depan delegasi 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyatakan, ”Tentu saja, lebih gampang berbicara tentang demokrasi ketimbang melaksanakannya.”

”Kami harus menghadapi tekanan berat akibat meningkatnya ekspektasi masyarakat bahwa demokrasi akan memberikan peningkatan taraf hidup mereka,” kata Presiden lagi.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Indonesia tetap mendorong kehidupan demokrasi sehingga menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia saat ini.

Presiden mengimbau negaranegara OKI menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan mengembangkan kehidupan demokrasi. ”Di antara pendorong kehidupan demokrasi kami, terdapat partai-partai politik dengan pijakan Islam yang kuat,” ujarnya.

Rekomendasi KTT

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI ditutup dengan pembacaan sejumlah rekomendasi yang dibacakan Menteri Luar Negeri Senegal Cheikh Tidane Gadio. Setelah acara penutupan, Gadio dan Sekjen OKI Ekmeliddin Ihsanoglu menggelar konferensi pers, menyampaikan jalannya KTT selama dua hari itu.

Butir rekomendasi KTT OKI, antara lain, adalah seruan mengutuk teroris dalam semua bentuknya dan menegaskan bahwa teroris bertentangan dengan ajaran Islam yang menyerukan toleransi. KTT menegaskan agar dicari solusi atas gejala terorisme.

OKI menegaskan, inisiatif reformasi Dewan Keamanan (DK) PBB yang tak memerhatikan representasi umat Islam untuk menjadi anggota tetap DK PBB yang diperluas tidak akan diterima dunia Islam. OKI menyatakan kecemasan atas menyebarnya kemiskinan di negara-negara berkembang. KTT menegaskan, salah satu tujuan bersama anggota OKI adalah membasmi kemiskinan sebelum abad ini berakhir.

Perlakuan Israel kepada warga di Palestina juga terus menjadi keprihatinan OKI.

No comments:

A r s i p