Tuesday, March 11, 2008

Hut Ke-35 PDI-P


Politik Singkong di Senayan
Selasa, 11 Maret 2008 | 00:09 WIB

Sehari-hari Toyib (30-an) harus bermandi peluh berkeliling seharian menjual gorengan. Namun, kemarin dia bisa bernapas lega. Baru dua jam berjualan, gorengannya langsung ludes.

Soalnya, Senin (10/3) para istri anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengundang para penjual gorengan untuk memeriahkan HUT Ke-35 PDI-P. Singkong goreng, pisang, tahu, dan tempe itu lalu dibagi-bagikan gratis.

”Biasanya itu 500 potong juga tidak habis. Sekarang bawa 1.000 hampir habis,” ujar Toyib sambil tersenyum.

Ratusan pegawai di Sekretariat Jenderal DPR, wartawan, sampai para tamu yang datang ke DPR langsung menyerbu kudapan yang disajikan hangat-hangat itu. Yah! namanya juga gratisan.

”Ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat kecil yang sedang kesulitan,” ujar Ketua Panitia HUT Ke-35 PDI-P Puan Maharani.

Menurut Erni Guntarti, istri Ketua F-PDIP Tjahjo Kumolo, acara ini juga sekaligus mengkritik pemerintah yang tidak mampu melindungi rakyat kecil, termasuk penjual gorengan. Harga minyak mahal, kedelai juga sulit. ”Kita rindu makanan rakyat seperti dulu bisa diperoleh dengan mudah,” katanya.

Tahun-tahun sebelumnya, PDI-P juga membagikan bakso gratis saat isu formalin beredar dan makan ayam gratis saat ada trauma flu burung. ”Kegiatan ini tentu bisa ditafsirkan sebagai kampanye. Namun, kampanye ini positif,” kata Erni.

Sebenarnya ada yang lebih positif, Bu, cobalah benar-benar memperjuangkan rakyat kecil itu. Bukan ingat mereka sekadar untuk berkampanye saja. (sut)

No comments:

A r s i p